service forklift-blogspot

Rabu, 26 Oktober 2016

Forklift battery : Nichiyu, Toyota, Crown, BT, Komatsu, Mitsubishi, Shinko, Nissan, TCM, dan lain lain.


COMPANY PROFILE

















SALAM HORMAT
Dengan ini kami CV USAHA BERSAMA memperkenalkan diri sebagai perusahaan yang bergerak dibidang alat alat teknik.
Sebagai fokus bisnis kami adalah dibidang teknik dengan spesialisasi perbaikan card control forklift, suku cadang dan perbaikan forklift.
CV USAHA BERSAMA memberikan layanan perbaikan forklift, Suku cadang , perbaikan control card serta kontrak service untuk forklift Battery, Forklift Diesel, Battery, Battery charger dan lain-lain.



Forklift battery       : Nichiyu, Toyota, Crown, BT, Komatsu, Mitsubishi,
                         Shinko, Nissan, TCM, dan lain lain.
Forklift Diesel          : Mitsubishi, Nissan, Komatsu, Toyota, TCM dan lain lain.
Battery                  : Classic, Chloride, GS, Yuasa, Shinkobe dan lain lain.
Battery Charger    : Classic, Chloride, Micon, Nuovo elletra dan lain lain.
Roda forklift            : Rubber, Poly Urethane, Nylon, Pneumatic, press roda.
Hand Pallet             : Euro Lifter, Crown, BT, Krisbow, Junghenrich dan lain lain.





Dengan motto :       

       CEPAT   TEPAT   BERKUALITAS









CEPAT
CV USAHA BERSAMA akan memberikan suatu pelayanan semua kebutuhan pelanggan secara lebih cepat. Pemeriksaan unit, Penawaran, dan Pengerjaannya.

SEMAKIN CEPAT SEMAKIN BAIK





TEPAT
CV USAHA BERSAMA akan selalu memberikan suatu penawaran serta perbaikan dengan menggunakan analisa yang lebih detail serta harga dan kualitas suku cadang yang terbaik.


     SEMAKIN TEPAT SEMAKIN BAIK








  

Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Jakarta" dan "DKI" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Jakarta (disambiguasi) dan DKI (disambiguasi).
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
(DKI Jakarta)
Bendera     Lambang
Bendera     Lambang
Jakarta Pictures-4.jpg
(Dari atas, kiri ke kanan): Kota Tua Jakarta, Bundaran Hotel Indonesia, Cakrawala Jakarta, Stadion Gelora Bung Karno, Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Istana Merdeka, Masjid Istiqlal.
Julukan: The Big Durian,[1][2] J-Town[3]
Semboyan: "Jaya Raya"
("Jaya dan Besar (Agung)")
?????? ?????????.png
Hari jadi     22 Juni 1527 (umur 489)
Dasar hukum     UU Nomor 29 Tahun 2007
Ibu kota     Jakarta
Area   
 - Total luas     7.659,02[4] km2
 - Luas daratan     661,52 km2
 - Luas perairan     6.997,50 km2
 - Latitude     5° 19' 12" - 6° 23' 54" LS
 - Longitude     106° 22' 42" - 106° 58' 18" BT
Populasi (2013)   
 - Total     9.988.329[5]
 - Kepadatan     15.052,84[5]/km2
Pemerintahan   
 - Gubernur     Basuki Tjahaja Purnama
 - Wagub     Djarot Saiful Hidayat
 - Ketua DPRD     Prasetyo Edi Marsudi
 - Sekda     Saefullah
 - Kabupaten     1
 - Kota     5
 - Kecamatan     44
 - Kelurahan     267
APBD (2015)     Rp60.442.738.783.978,- [6] (total)
 - PAD     Rp40.355.853.087.978,- [6]
Demografi   
 - Suku bangsa     Jawa (35,16%), Betawi (27,65%), Sunda (15,27%), Tionghoa (5,53%), Batak (3,61%), Minang (3,18%), Melayu (1,62%), Bugis, Aceh, Madura Dan lain-lain.[7]
 - Agama     Islam (85,36%), Protestan (7,54%), Katolik (3,15%), Buddha (3,13%), Hindu (0,21%), Konghucu (0,06%)[8]
 - Bahasa     Indonesia, Betawi, Jawa, Tionghoa, Sunda, Inggris
Zona waktu     WIB (UTC+7)
Lagu daerah     Kicir-Kicir
Rumah tradisional     Rumah Bapang/Kebaya
Senjata tradisional     Golok
Situs web     www.jakarta.go.id

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), Jakarta Tokubetsu Shi (1942-1945) dan Djakarta (1945-1972). Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan seperti J-Town,[9] atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.[1][2]

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).[10] Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,[8] merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.

Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta satu pelabuhan laut di Tanjung Priok.

Daftar isi

    1 Sejarah
        1.1 Etimologi
        1.2 Sunda Kelapa (397–1527)
        1.3 Jayakarta (1527–1619)
        1.4 Batavia (1619–1942)
        1.5 Jakarta (1942–sekarang)
            1.5.1 Jakarta (????????, Jakaruta Tokubetsu Shi) (1942–1945)
            1.5.2 Jakarta (1945-sekarang)
    2 Ekonomi
    3 Transportasi
        3.1 Transjakarta
        3.2 Kereta listrik
        3.3 Angkutan sungai
    4 Infrastruktur
    5 Kependudukan
        5.1 Agama
        5.2 Etnis
    6 Geografi
        6.1 Iklim
    7 Lingkungan
        7.1 Taman kota
    8 Pemerintahan
        8.1 Pemerintah Daerah
        8.2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
        8.3 Perwakilan di DPR RI dan DPD RI
        8.4 Kedutaan besar
    9 Pendidikan
    10 Pariwisata
        10.1 Wisata belanja
            10.1.1 Pasar dan pusat perbelanjaan
                10.1.1.1 Beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta adalah:
                10.1.1.2 Jakarta Pusat
                10.1.1.3 Jakarta Barat
                10.1.1.4 Jakarta Utara
                10.1.1.5 Jakarta Selatan
                10.1.1.6 Jakarta Timur
    11 Kebudayaan
    12 Makanan
    13 Olahraga
    14 Media
        14.1 Surat kabar
        14.2 Stasiun televisi
            14.2.1 Berlangganan
        14.3 Stasiun radio
    15 Musik dan Hiburan
    16 Kota kembar
    17 Masakan
        17.1 Makanan
        17.2 Minuman
        17.3 Kue/Makanan Ringan
        17.4 Oleh-Oleh
    18 Permasalahan
        18.1 Sosial
        18.2 Banjir
    19 Lihat pula
    20 Referensi
    21 Pranala luar

Sejarah

    Lihat pula: Sunda Kelapa, Kerajaan Sunda dan Sejarah Batavia

Peta Batavia (sekarang Jakarta) tahun 1888.
Etimologi

Nama Jakarta sudah digunakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905.[11] Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari ?????), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".

Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis, João de Barros, dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan "Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)".[12] Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra,[13] demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten[14] dan Sajarah Banten (pupuh 45 dan 47)[15] sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat.[16] Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebut Pangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).[17]
Sunda Kelapa (397–1527)

Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Padjadjaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti "ibu kota") dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.

Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
Jayakarta (1527–1619)

Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, di mana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda di sana termasuk syahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, wali kota Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Maulana Hasanuddin dari Banten yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.
Batavia (1619–1942)
Pasukan Pangeran Jayakarta menyerahkan tawanan Belanda kepada Pangeran Jayakarta.
Bekas gedung stadhuis atau balai kota Batavia. Bangunan ini sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta.
Dengarkan artikel (info/dl)
Menu
0:00
Berkas suara ini dibuat dari revisi tanggal 2012-05-30, dan tidak termasuk suntingan terbaru ke artikel. (Bantuan suara)
Lebih banyak artikel
Ini adalah versi suara dari artikel. Klik di sini untuk mendengarkan.

Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah oleh Pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat Kesultanan Banten. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. (Lihat Batavia). Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok, dan pesisir Malabar, India. Sebagian berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum. Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.

Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.[18] Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja atau gemeente, yakni Gemeente Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Pada tahun 1935, Batavia dan Meester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.[19]

Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
Jakarta (1942–sekarang)
Jakarta (????????, Jakaruta Tokubetsu Shi) (1942–1945)

Pendudukan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.
Jakarta (1945-sekarang)

Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah kotapraja di bawah wali kota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961, status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) dan gubernurnya tetap dijabat oleh Sumarno.[20]

Semenjak dinyatakan sebagai ibu kota, penduduk Jakarta melonjak sangat pesat akibat kebutuhan tenaga kerja kepemerintahan yang hampir semua terpusat di Jakarta. Dalam waktu 5 tahun penduduknya berlipat lebih dari dua kali. Berbagai kantung permukiman kelas menengah baru kemudian berkembang, seperti Kebayoran Baru, Cempaka Putih, Pulo Mas, Tebet, dan Pejompongan. Pusat-pusat permukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas.

Pada masa pemerintahan Soekarno, Jakarta melakukan pembangunan proyek besar, antara lain Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, dan Monumen Nasional. Pada masa ini pula Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat bisnis kota, menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara. Pusat permukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an di wilayah Jakarta Selatan.

Laju perkembangan penduduk ini pernah coba ditekan oleh gubernur Ali Sadikin pada awal 1970-an dengan menyatakan Jakarta sebagai "kota tertutup" bagi pendatang. Kebijakan ini tidak bisa berjalan dan dilupakan pada masa-masa kepemimpinan gubernur selanjutnya. Hingga saat ini, Jakarta masih harus bergelut dengan masalah-masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk, seperti banjir, kemacetan, serta kekurangan alat transportasi umum yang memadai.

Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang memakan korban banyak etnis Tionghoa. Gedung MPR/DPR diduduki oleh para mahasiswa yang menginginkan reformasi. Buntut kerusuhan ini adalah turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. (Lihat Kerusuhan Mei 1998).
Ekonomi
Jalan Jenderal Sudirman, salah satu pusat bisnis dan perekonomian Jakarta.

Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Saat ini, lebih dari 70% uang negara beredar di Jakarta.[21] Perekonomian Jakarta terutama ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan. Beberapa sentra perdagangan di Jakarta yang menjadi tempat perputaran uang cukup besar adalah kawasan Tanah Abang dan Glodok. Kedua kawasan ini masing-masing menjadi pusat perdagangan tekstil serta dengan sirkulasi ke seluruh Indonesia. Bahkan untuk barang tekstil dari Tanah Abang, banyak pula yang menjadi komoditi ekspor. Sedangkan untuk sektor keuangan, yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Jakarta adalah industri perbankan dan pasar modal. Untuk industri pasar modal, pada bulan Mei 2013 Bursa Efek Indonesia tercatat sebagai bursa yang memberikan keuntungan terbesar, setelah Bursa Efek Tokyo.[22] Pada bulan yang sama, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia telah mencapai USD 510,98 miliar atau nomor dua tertinggi di kawasan ASEAN.[23]

Pada tahun 2012, pendapatan per kapita masyarakat Jakarta sebesar Rp 110,46 juta per tahun (USD 12,270).[24] Sedangkan untuk kalangan menengah atas dengan penghasilan Rp 240,62 juta per tahun (USD 26,735), mencapai 20% dari jumlah penduduk. Di sini juga bermukim lebih dari separuh orang-orang kaya di Indonesia dengan penghasilan minimal USD 100,000 per tahun. Kekayaan mereka terutama ditopang oleh kenaikan harga saham serta properti yang cukup signifikan. Saat ini Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan harga properti mewah yang tertinggi di dunia, yakni mencapai 38,1%.[25] Selain hunian mewah, pertumbuhan properti Jakarta juga ditopang oleh penjualan dan penyewaan ruang kantor. Pada periode 2009-2012, pembangunan gedung-gedung pencakar langit (di atas 150 meter) di Jakarta mencapai 87,5%. Hal ini telah menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan pencakar langit tercepat di dunia.[26] Pada tahun 2020, diperkirakan jumlah pencakar langit di Jakarta akan mencapai 250 unit. Dan pada saat itu Jakarta telah memiliki gedung tertinggi di Asia Tenggara dengan ketinggian mencapai 638 meter (The Signature Tower).
Transportasi
Peta pola induk transportasi metropolitan Jakarta.

Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).

Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.
Peta jalur Transjakarta.

Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu. Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai pembangunan kereta bawah tanah (subway) dan MRT Jakarta pada Tahun 2013. Subway jalur Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15 km ditargetkan beroperasi pada 2017. Jalur kereta monorel juga sedang dipersiapkan melayani jalur Semanggi - Roxy yang dibiayai swasta dan jalur Kuningan - Cawang - Bekasi - Bandara Soekarno Hatta yang dibiayai pemerintah pusat. Untuk lintasan kereta api, pemerintah pusat sedang menyiapkan double track pada jalur lintasan kereta api Manggarai Cikarang. Selain itu juga, saat ini sedang dibangun jalur kereta api dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.
Transjakarta
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Transjakarta
Bus Transjakarta.

Sejak tahun 2004, Pemerintah DKI Jakarta telah menghadirkan layanan transportasi umum yang dikenal dengan TransJakarta. Layanan ini menggunakan bus AC dan halte yang berada di jalur khusus. Saat ini ada dua belas koridor Transjakarta yang telah beroperasi, yaitu:

    Koridor 1 Blok M - Kota
    Koridor 2 Pulogadung - Harmoni
    Koridor 3 Kalideres - Pasar Baru
    Koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas
    Koridor 5 Kampung Melayu - Ancol
    Koridor 6 Ragunan - Latuharhary - Dukuh Atas
    Koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu
    Koridor 8 Lebak Bulus - Harmoni
    Koridor 9 Pluit - Pinang Ranti
    Koridor 10 Cililitan - Tanjung Priok
    Koridor 11 Kampung Melayu - Pulo Gebang
    Koridor 12 Pluit - Tanjung Priok

Kereta listrik
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: KRL Jabotabek
KRL Jabotabek.

Selain bus kota, angkutan kota, becak dan bus Transjakarta, sarana transportasi andalan masyarakat Jakarta adalah kereta rel listrik atau yang biasa dikenal dengan KRL Jabotabek. Kereta listrik ini beroperasi dari pagi hari hingga malam hari, melayani masyrakat penglaju yang bertempat tinggal di seputaran Jabodetabek. Ada beberapa jalur kereta rel listrik, yakni

    Jalur Merah Jakarta Kota - Bogor, lewat Gambir, Manggarai, Pasar Minggu, dan Depok.
    Jalur Jingga Bogor - Jatinegara / Nambo - Duri, lewat Manggarai, Tanah Abang, Kampung Bandan dan Pasar Senen.
    Jalur Biru Jakarta Kota - Bekasi, lewat Gambir, Manggarai, dan Jatinegara.
    Jalur Hijau Tanah Abang - Maja, lewat Kebayoran Lama dan Serpong.
    Jalur Coklat Duri - Tangerang, lewat Rawa Buaya.
    Jalur Pink Jakarta Kota - Pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini sudah bisa dipergunakan untuk jalur Commuter Line dan angkutan Barang.

Angkutan sungai
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Angkutan Sungai Jakarta

Angkutan Sungai, atau lebih populer dengan sebutan "Waterways", adalah sebuah sistem transportasi alternatif melalui sungai di Jakarta, Indonesia. Sistem transportasi ini diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada tanggal 6 Juni 2007. Sistem ini merupakan bagian dari penataan sistem transportasi di Jakarta yang disebut Pola Transportasi Makro (PTM). Dalam PTM disebutkan bahwa arah penataan sistem transportasi merupakan integrasi beberapa model transportasi yang meliputi Bus Rapid Transit (BRT), Light Rapid Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Angkutan Sungai (Waterways).

Waterways mulai dioperasikan dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta setelah peresmian rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer oleh Gubernur Sutiyoso pada 6 Juni 2007. Rute ini merupakan bagian dari perencanaan rute Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer. Waterways merupakan kelanjutan dari pengoperasian sistem transportasi TransJakarta. Untuk mengawali Waterways, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan dua unit kapal yang masing-masing berkapasitas 28 orang yang disebut KM Kerapu III dan KM Kerapu IV yang berkecepatan maksimal 8 knot.
Infrastruktur
Suasana Bundaran HI ketika Car-Free Day tiap hari Minggu.
Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang-Banten

Sebagai salah satu kota metropolitan dunia, Jakarta telah memiliki infrastruktur penunjang berupa jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih, gas, serat optik, bandara, dan pelabuhan. Saat ini rasio jalan di Jakarta mencapai 6,2% dari luas wilayahnya.[27] Selain jalan protokol, jalan ekonomi, dan jalan lingkungan, Jakarta juga didukung oleh jaringan Jalan Tol Lingkar Dalam, Jalan Tol Lingkar Luar, Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol Ulujami-Serpong. Pemerintah juga berencana akan membangun Tol Lingkar Luar tahap kedua yang mengelilingi kota Jakarta dari Bandara Soekarno Hatta-Tangerang-Serpong-Cinere-Cimanggis-Cibitung-Tanjung Priok.

Untuk ke kota-kota lain di Pulau Jawa, Jakarta terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang bersambung dengan Jalan Tol Cipularang ke Bandung dan Jalan Tol Cipali ke Cirebon. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas Jalan Tol Jakarta-Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.

Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priok dan bandar udara yaitu:

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tanggerang,Banten yang melayani penerbangan internasional dan domestik.
    Bandara Halim Perdanakusuma yang banyak berfungsi untuk melayani penerbangan kenegaraan serta penerbangan domestik

Untuk pengadaan air bersih, saat ini Jakarta dilayani oleh dua perusahaan, yakni PT. Aetra Air Jakarta untuk wilayah sebelah timur Sungai Ciliwung, dan PT. PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) untuk wilayah sebelah barat Sungai Ciliwung. Pada tahun 2015, kedua perusahaan ini mampu menyuplai air bersih kepada 60% penduduk Jakarta.[28]
Kependudukan
Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, pada tahun 1970-an.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Jakarta
Populasi historis
Tahun     Jumlah
Pend.       ±%
1870     65.000     —  
1875     99.100     +52.5%
1880     102.900     +3.8%
1890     105.100     +2.1%
1895     114.600     +9.0%
1901     115.900     +1.1%
1905     138.600     +19.6%
1918     234.700     +69.3%
1920     253.800     +8.1%
1925     290.400     +14.4%
1930     435.184     +49.9%
1940     533.000     +22.5%
1945     600.000     +12.6%
1950     1.733.600     +188.9%
1959     2.814.000     +62.3%
1961     2.906.533     +3.3%
1971     4.546.492     +56.4%
1980     6.503.449     +43.0%
1990     8.259.639     +27.0%
2000     8.384.853     +1.5%
2005     8.540.306     +1.9%
2010     9.607.787     +12.5%
2011     10.187.595     +6.0%


Berdasarkan data BPS pada tahun 2011, jumlah penduduk Jakarta adalah 10.187.595 jiwa. Namun pada siang hari, angka tersebut dapat bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok.
Agama

Agama yang dianut oleh penduduk DKI Jakarta beragam. Menurut data pemerintah DKI pada tahun 2005, komposisi penganut agama di kota ini adalah Islam (84,4%), Kristen Protestan (6,2 %), Katolik (5,7 %), Hindu (1,2 %), dan Buddha (3,5 %)[29] Jumlah umat Buddha terlihat lebih banyak karena umat Konghucu juga ikut tercakup di dalamnya. Angka ini tidak jauh berbeda dengan keadaan pada tahun 1980, di mana umat Islam berjumlah 84,4%, diikuti oleh Protestan (6,3%), Katolik (2,9%), Hindu dan Buddha (5,7%), serta Tidak beragama (0,3%)[30] Menurut Cribb, pada tahun 1971 penganut agama Kong Hu Cu secara relatif adalah 1,7%. Pada tahun 1980 dan 2005, sensus penduduk tidak mencatat agama yang dianut selain keenam agama yang diakui pemerintah.

Berbagai tempat peribadatan agama-agama dunia dapat dijumpai di Jakarta. Masjid dan mushala, sebagai rumah ibadah umat Islam, tersebar di seluruh penjuru kota, bahkan hampir di setiap lingkungan. Masjid terbesar adalah masjid nasional, Masjid Istiqlal, yang terletak di Gambir. Sejumlah masjid penting lain adalah Masjid Agung Al-Azhar di Kebayoran Baru, Masjid At Tin di Taman Mini, dan Masjid Sunda Kelapa di Menteng.

Sedangkan gereja besar yang terdapat di Jakarta antara lain, Gereja Katedral Jakarta, Gereja Santa Theresia di Menteng, dan Gereja Santo Yakobus di Kelapa Gading untuk umat Katolik. Masih dalam lingkungan di dekatnya, terdapat bangunan Gereja Immanuel yang terletak di seberang Stasiun Gambir bagi umat Kristen Protestan. Selain itu, ada Gereja Koinonia di Jatinegara, Gereja Sion di Jakarta Kota, Gereja Kristen Toraja di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Bagi umat Hindu yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya, terdapat Pura Adhitya Jaya yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, dan Pura Segara di Cilincing, Jakarta Utara. Rumah ibadah umat Buddha antara lain Vihara Dhammacakka Jaya di Sunter, Vihara Theravada Buddha Sasana di Kelapa Gading, dan Vihara Silaparamitha di Cipinang Jaya. Sedangkan bagi penganut Konghucu terdapat Kelenteng Jin Tek Yin. Jakarta juga memiliki satu sinagoga yang digunakan oleh pekerja asing Yahudi.[butuh rujukan]
Etnis

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa penduduk Jakarta berjumlah 8,3 juta jiwa yang terdiri dari orang Jawa sebanyak 35,16%, Betawi (27,65%), Sunda (15,27%), Tionghoa (5,53%), Batak (3,61%), Minangkabau (3,18%), Melayu (1,62%), Bugis (0,59%), Madura (0,57%), Banten (0,25%), dan Banjar (0,1%)[31]

Jumlah penduduk dan komposisi etnis di Jakarta, selalu berubah dari tahun ke tahun. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa setidaknya terdapat tujuh etnis besar yang mendiami Jakarta. Suku Jawa merupakan etnis terbesar dengan populasi 35,16% penduduk kota. Etnis Betawi berjumlah 27,65% dari penduduk kota. Pembangunan Jakarta yang cukup pesat sejak awal tahun 1970-an, telah banyak menggusur perkampungan etnis Betawi ke pinggiran kota. Pada tahun 1961, orang Betawi masih membentuk persentase terbesar di wilayah pinggiran seperti Cengkareng, Kebon Jeruk, Pasar Minggu, dan Pulo Gadung[32]

Jumlah orang Jawa banyak di Jakarta karena ketimpangan pembangunan antara daerah dan Jakarta. Sehingga orang Jawa mencari pekerjaan di Jakarta. Hal ini memunculkan tradisi mudik setiap tahun saat menjelang Lebaran yaitu orang daerah di Jakarta pulang secara bersamaan ke daerah asalnya. Jumlah mudik lebaran yang terbesar dari Jakarta adalah menuju Jawa Tengah. Secara rinci prediksi jumlah pemudik tahun 2104 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Dari jumlah itu didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.[33] Bahkan menurut data Kementerian Perhubungan Indonesia menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% Jateng, 39% Jatim dan 10% daerah lain. Ditinjau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, 27% wiraswasta, 17% PNS/TNI/POLRI, 10% pelajar/mahasiswa, 9% ibu rumah tangga dan 9% profesi lainnya. Diperinci menurut pendapatan pemudik, 44% berpendapatan Rp. 3-5 Juta, 42% berpendapatan Rp. 1-3 Juta, 10% berpendapatan Rp. 5-10 Juta, 3% berpendapatan di bawah Rp. 1 Juta dan 1% berpendapatan di atas Rp. 10 Juta.[34]

Orang Tionghoa telah hadir di Jakarta sejak abad ke-17. Mereka biasa tinggal mengelompok di daerah-daerah permukiman yang dikenal dengan istilah Pecinan. Pecinan atau Kampung Cina dapat dijumpai di Glodok, Pinangsia, dan Jatinegara, selain perumahan-perumahan baru di wilayah Kelapa Gading, Pluit, dan Sunter. Orang Tionghoa banyak yang berprofesi sebagai pengusaha atau pedagang.[35] Disamping etnis Tionghoa, etnis Minangkabau juga banyak yang berdagang, di antaranya perdagangan grosir dan eceran di pasar-pasar tradisional kota Jakarta.

Masyarakat dari Indonesia Timur, terutama etnis Bugis, Makassar, dan Ambon, terkonsentrasi di wilayah Tanjung Priok. Di wilayah ini pula, masih banyak terdapat masyarakat keturunan Portugis, serta orang-orang yang berasal dari Luzon, Filipina.[32]
Etnis di Jakarta pada tahun 1930, 1961, dan 2000 Etnis     Tahun 1930 [36]     Tahun 1961 [32]     Tahun 2000 [37]
Jawa     11,01%     25,4% *     35,16%
Betawi     36,19%     22,9%     27,65%
Sunda     25,37%     32,85%     15,27%
Tionghoa     14,67%     10,1%     5,53%
Batak     0,23%     1,0%     3,61%
Minangkabau     0,60%     2,1%     3,18%
Melayu     1,13%     2,8%     1,62%
Bugis     --     0,6%     0,59%
Madura     0,05%     --     0,57
Banten     --     --     0,25
Banjar     --     0,20     0,10
Minahasa     0,70%     0,70     --
Lain-lain     10,05%     1,35%     6,47%
* Catatan: Termasuk Suku Madura di dalamnya
Geografi

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.

Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Iklim

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C .[38]. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).[39]
[sembunyikan]Data iklim Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia (suhu: 1924-1994, presipitasi: 1931-1994)
Bulan     Jan     Feb     Mar     Apr     Mei     Jun     Jul     Agt     Sep     Okt     Nov     Des     Tahun
Rekor tertinggi °C (°F)     33.3
(91.9)     32.8
(91)     33.3
(91.9)     33.3
(91.9)     33.3
(91.9)     33.3
(91.9)     34.4
(93.9)     35.6
(96.1)     35.6
(96.1)     35.6
(96.1)     35.6
(96.1)     33.9
(93)     35.6
(96.1)
Rata-rata tertinggi °C (°F)     28.9
(84)     28.9
(84)     29.4
(84.9)     30.0
(86)     30.6
(87.1)     30.0
(86)     30.0
(86)     30.6
(87.1)     31.1
(88)     31.1
(88)     30.6
(87.1)     29.4
(84.9)     30.1
(86.2)
Rata-rata harian °C (°F)     26.1
(79)     26.1
(79)     26.4
(79.5)     27.0
(80.6)     27.2
(81)     26.7
(80.1)     26.4
(79.5)     26.7
(80.1)     27.0
(80.6)     27.2
(81)     27.0
(80.6)     26.4
(79.5)     26.7
(80.1)
Rata-rata terendah °C (°F)     23.3
(73.9)     23.3
(73.9)     23.3
(73.9)     23.9
(75)     23.9
(75)     23.3
(73.9)     22.8
(73)     22.8
(73)     22.8
(73)     23.3
(73.9)     23.3
(73.9)     23.3
(73.9)     23.3
(73.9)
Rekor terendah °C (°F)     20.6
(69.1)     20.6
(69.1)     20.6
(69.1)     20.6
(69.1)     21.1
(70)     19.4
(66.9)     19.4
(66.9)     19.4
(66.9)     18.9
(66)     20.6
(69.1)     20.0
(68)     19.4
(66.9)     18.9
(66)
Presipitasi mm (inci)     299.7
(11.799)     299.7
(11.799)     210.8
(8.299)     147.3
(5.799)     132.1
(5.201)     96.5
(3.799)     63.5
(2.5)     43.2
(1.701)     66.0
(2.598)     111.8
(4.402)     142.2
(5.598)     203.2
(8)     1.816
(71,495)
 % kelembapan     85     85     83     82     82     81     78     76     75     77     81     82     80.6
Rata-rata sinar matahari bulanan     189     182     239     255     260     255     282     295     288     279     231     220     2.975
Sumber #1: Sistema de Clasificación Bioclimática Mundial[40]
Sumber #2: Danish Meteorological Institute (kelembaban dan matahari saja)[41]
Lingkungan
Taman Suropati di Menteng, Jakarta Pusat.

Jakarta merupakan salah satu kota dengan udara terbersih di Indonesia. Salah satu faktor penentu keberhasilan tersebut adalah keberadaan kawasan Menteng dan Kebayoran Baru yang asri dan bersih.

Selain Menteng dan Kebayoran Baru, banyak wilayah lain di Jakarta yang sudah bersih dan teratur. Permukiman ini biasanya dikembangkan oleh pengembang swasta, dan menjadi tempat tinggal masyarakat kelas menengah. Pondok Indah, Kelapa Gading, Pulo Mas, dan Cempaka Putih, adalah beberapa wilayah permukiman yang bersih dan teratur. Namun di beberapa wilayah lain Jakarta, masih tampak permukiman kumuh yang belum teratur. Permukiman kumuh ini berupa perkampungan dengan tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi, serta banyaknya rumah yang dibangun secara berhimpitan di dalam gang-gang sempit. Beberapa wilayah di Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi antara lain, Tanjung Priok, Johar Baru, Pademangan, Sawah Besar, dan Tambora.
Taman kota

Jakarta memiliki banyak taman kota yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Taman Monas atau Taman Medan Merdeka merupakan taman terluas yang terletak di jantung Jakarta. Di tengah taman berdiri Monumen Nasional yang dibangun pada tahun 1963. Taman terbuka ini dibuat oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1870) dan selesai pada tahun 1910 dengan nama Koningsplein. Di taman ini terdapat beberapa ekor kijang dan 33 pohon yang melambangkan 33 provinsi di Indonesia.[42]

Taman Suropati terletak di kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Taman berbentuk oval dengan luas 16,322 m2 ini, dikelilingi oleh beberapa bangunan Belanda kuno. Di taman tersebut terdapat beberapa patung modern karya artis-artis ASEAN, yang memberikan sebutan lain bagi taman tersebut, yaitu "Taman persahabatan seniman ASEAN".[43]

Taman Lapangan Banteng merupakan taman lain yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Luasnya sekitar 4,5 ha. Di sini terdapat Monumen Pembebasan Irian Barat. Pada tahun 1970-an, taman ini digunakan sebagai terminal bus. Kemudian pada tahun 1993, taman ini kembali diubah menjadi ruang publik, tempat rekreasi, dan juga kadang-kadang sebagai tempat pertunjukan seni.[44]
Pemerintahan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Peta DKI Jakarta tanpa Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.

Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.

Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri.

DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:
No.     Kabupaten/Kota administrasi     Pusat pemerintahan     Bupati/Wali Kota     Kecamatan     Kelurahan/desa     Logo
Jakarta COA.svg
    Lokasi
1     Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu     Pulau Pramuka     Budi Utomo     2     6/-   
Jakarta COA.svg
    Peta Banten Utara.png
2     Kota Administrasi Jakarta Barat     Kembangan     Anas Effendi     8     56/-   
Seal of West Jakarta.jpg
    Jakarta barat.png
3     Kota Administrasi Jakarta Pusat     Menteng     Mangara Pardede     8     44/-   
Seal of Central Jakarta.jpg
    Jakarta pusat.png
4     Kota Administrasi Jakarta Selatan     Kebayoran Baru     Tri Kurniadi     10     65/-   
Seal of South Jakarta.png
    Jakarta selatan.png
5     Kota Administrasi Jakarta Timur     Cakung     Bambang Musyawardana     10     65/-   
Lambang Kota Jakarta Timur.png
    Jakarta timur.png
6     Kota Administrasi Jakarta Utara     Koja     Wahyu Haryadi     6     32/-   
Kota jakarta utara.png
    Jakarta utara.png
Pemerintah Daerah
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Gubernur dan perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.[45]
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.[45]
DPRD DKI Jakarta
2014-2019
Partai     Kursi
Lambang PDI-P PDI-P     28
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra     15
Lambang PKS PKS     11
Lambang PPP PPP     10
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat     10
Lambang Partai Hanura Partai Hanura     10
Lambang Partai Golkar Partai Golkar     9
Lambang PKB PKB     6
Lambang Partai NasDem Partai NasDem     5
Lambang PAN PAN     2
Total     106
Sumber: Situs web DPRD DKI Jakarta[46]
Perwakilan di DPR RI dan DPD RI

DKI Jakarta m_____________SERVICE BATERAI FORKLIFT NICHIYU-FB20 SERVICE BATERAI FORKLIFT CROWN-RR3200 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FB20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FB15 SERVICE BATERAI FORKLIFT BT-2000 SERVICE BATERAI FORKLIFT SUMITOMO-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT JUNGHENDRIK
SERVICE BATERAI FORKLIFT CAT-DP20 SERVICE BATERAI FORKLIFT MITSUBISHI-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FD20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT DOSSAN-FD20 08988355598
emiliki 21 perwakilan di DPR (dari tiga daerah pemilihan) dan empat orang untuk DPD. Keempat anggota DPD untuk periode 2014-2019 adalah Fahira Fahmi Idris, S.E, M.H; Drs. H. A.M. Fatwa; DR. Dailami Firdaus, S.H, LL.M, MBA; dan DR. Abdul Azis Khafia, S.Si, M.Si. Selain itu berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014, DPRD Jakarta memperoleh total 106 kursi yang didominasi oleh PDI-P (28 kursi), Partai Gerindra (15 kursi) dan PKS (11 kursi). Mayoritas dari anggota ini adalah wajah baru (60/106, sekitar 60%). Pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 terdiri dari Prasetyo Edi Marsudi (Ketua; PDI-P), Muhammad Taufik (Wakil Ketua; Gerindra), Triwisaksana (Wakil Ketua; PKS), Abraham Lunggana (Wakil Ketua; PPP), dan Ferrial Sofyan (Wakil Ketua; Demokrat) yang resmi dilantik pada tanggal 26 September 2014.[47]
Kedutaan besar

    Lihat pula: Daftar kedutaan besar di Jakarta

Di Jakarta terdapat 77 _____________SERVICE BATERAI FORKLIFT NICHIYU-FB20 SERVICE BATERAI FORKLIFT CROWN-RR3200 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FB20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FB15 SERVICE BATERAI FORKLIFT BT-2000 SERVICE BATERAI FORKLIFT SUMITOMO-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT JUNGHENDRIK
SERVICE BATERAI FORKLIFT CAT-DP20 SERVICE BATERAI FORKLIFT MITSUBISHI-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FD20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT DOSSAN-FD20 08988355598
kedutaan besar negara-negara sahabat. Sebagian besar kedutaan ini terletak di kawasan bisnis Jakarta. Beberapa kedutaan besar negara-negara sahabat, sempat diancam oleh bom, yakni Kedutaan Besar Australia dan Kedutaan Besar Filipina. Kedutaan Besar Amerika Serikat, Inggris, dan Malaysia kerap menjadi tempat berdemonstrasi warga, yang memprotes kebijakan internasional negara tersebut.
Pendidikan
Lihat pula: Daftar perguruan tinggi swasta di Jakarta

DKI Jakarta menyediakan sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah dengan pendingin udara sampai yang sederhana.

Belakangan ini mulai muncul berbagai sekolah dengan kurikulum yang diserap dari negara lain seperti Singapura dan Australia. Sekolah lain dengan kurikulum Indonesia pun juga muncul dengan metode pengajaran yang berbeda, seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu. Selain sekolah yang didirikan oleh pemerintah, banyak pula sekolah yang dikembangkan oleh pihak swasta, seperti Al-Azhar, Muhammadiyah, BPK Penabur, Kolese Kanisius, Don Bosco, Tarakanita, Pangudi Luhur, Santa Ursula, Regina Pacis dan Marsudirini.

DKI Jakarta juga menjadi lokasi berbagai universitas terkemuka, antara lain:

    Universitas Negeri Jakarta
    Universitas Bina Nusantara
    Universitas Persada Indonesia Y.A.I
    Universitas Bakrie
    Universitas Paramadina
    Universitas Pancasila
    Universitas Kristen Krida Wacana
    Universitas Kristen Indonesia
    Universitas Pelita Harapan
    Universitas Multimedia Nusantara_____________SERVICE BATERAI FORKLIFT NICHIYU-FB20 SERVICE BATERAI FORKLIFT CROWN-RR3200 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FB20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FB15 SERVICE BATERAI FORKLIFT BT-2000 SERVICE BATERAI FORKLIFT SUMITOMO-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT JUNGHENDRIK
SERVICE BATERAI FORKLIFT CAT-DP20 SERVICE BATERAI FORKLIFT MITSUBISHI-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FD20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT DOSSAN-FD20 08988355598


  

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
    Universitas Trisakti
    Universitas Atma Jaya
    Universitas Tarumanegara
    Universitas Gunadarma
    Universitas Nasional
    Universitas Budi Luhur
    Universitas Mercu Buana
    Universitas Indonusa Esa Unggul
    Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

  

    Sekolah Tinggi Teknik-PLN
    Universitas Al Azhar Indonesia
    Universitas Bunda Mulia
    Universitas Borobudur
    Universitas Jayabaya
    Universitas Darma Persada
    Universitas Islam Djakarta
    Universitas Pembangunan Nasional
    Universitas Krisnadwipayana
    Institut Sains dan Teknologi Nasional

Pariwisata
Monumen Nasional yang berdiri tegak di tengah Lapangan Merdeka.

Jakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup baik di Indonesia. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, pemerintah mengadakan program "Enjoy Jakarta". Beberapa tempat pariwisata yang terkenal dan biasa dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegara di antaranya adalah Taman Mini Indonesia Indah, Pulau Seribu, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Impian Jaya Ancol (termasuk taman bermain Dunia Fantasi dan Seaworld Indonesia). Disamping itu Jakarta juga memiliki banyak tempat wisata sejarah, yakni berupa museum dan tugu. Diantaranya adalah Museum Gajah, Museum Fatahillah, dan Monumen Nasional.[48] Disamping tempat wisatanya yang memadai, saat ini di Jakarta telah tersedia sekitar 219 hotel berbintang, 3.173 restoran, dan 40 balai pertemuan.[49] Hampir semua jaringan hotel kelas dunia telah membuka gerainya di Jakarta, seperti JW Marriott Jakarta, The Ritz-Carlton Jakarta, Shangri-La Hotel, dan Grand Hyatt Jakarta.
Wisata belanja

Dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai kota tujuan wisata belanja, setiap bulan Juni-Juli pemerintah mengadakan program "Jakarta Great Sale". Program ini diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Jakarta. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai tujuan wisata belanja yang unggul, pemerintah saat ini sedang mengembangkan poros Casablanca-Satrio sebagai poros wisata belanja. Di poros ini, terdapat beberapa pusat perbelanjaan untuk berbagai segmen, yaitu Mal Ambassador, ITC Kuningan, Ciputra World Jakarta, Kuningan City, dan Kota Kasablanka. Tak jauh dari situ berdiri pula Plaza Festival, salah satu pusat kuliner yang menawarkan makanan-makanan khas Jakarta.
Pasar dan pusat perbelanjaan
Crystal Clear app xmag.svg_____________SERVICE BATERAI FORKLIFT NICHIYU-FB20 SERVICE BATERAI FORKLIFT CROWN-RR3200 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FB20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FB15 SERVICE BATERAI FORKLIFT BT-2000 SERVICE BATERAI FORKLIFT SUMITOMO-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT JUNGHENDRIK
SERVICE BATERAI FORKLIFT CAT-DP20 SERVICE BATERAI FORKLIFT MITSUBISHI-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FD20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT DOSSAN-FD20 08988355598
 Untuk detail lebih lanjut tentang topik ini, lihat Daftar pusat perbelanjaan di Jakarta.
Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Jakarta memiliki nama-nama pasar sesuai dengan nama hari dalam sepekan. Namun dari nama-nama hari itu termasuk Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rebo, dan Pasar Jumat, dan kini menjadi nama sebuah daerah. Sementara, Pasar Selasa, Pasar Kamis, dan Pasar Sabtu, tidak terdengar lagi, konon karena terkalahkan oleh nama daerah. Nama pasar dikaitkan dengan nama hari karena dalam riwayatnya, aktivitas di pasar itu dilakukan pada hari tertentu. Misalnya, disebut Pasar Senen karena aktivitas di pasar tersebut dulunya selalu dilakukan setiap hari Senin. Kini nama tersebut menjadi sebuah kecamatan di wilayah Jakarta Pusat.

Dalam arsip Kolonial, pasar pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Yustinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730an. Pasar itu bernama "Vincke Passer" yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer merupakan pasar pertama yang menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah.

Kemudian masuk pada abad ke-19 atau pada tahun 1801, pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai "Pasar Senen" dan hingga saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah nama daerah.

Selain Vincke Passer yang buka hari Senin, ada juga pasar yang buka hari Selasa yakni "Pasar Koja", pasar yang buka setiap hari Rabu adalah Pasar Rebo yang kini menjadi "Pasar Induk Kramat Jati". Kemudian pasar yang buka setiap hari Kamis adalah Mester Passer yang kini disebut "Pasar Jatinegara". Selanjutnya ada beberapa pasar yang buka pada hari Jumat, seperti "Pasar Lebakbulus", "Pasar Klender", dan "Pasar Cimanggis".

Untuk Pasar Sabtu, atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah "Pasar Tanah Abang". Sedangkan Pasar Minggu atau yang dulu dikenal dengan sebutan "Tanjung Oost Passer" buka pada hari Minggu. Perbedaan pengoperasian pasar ini dilakukan VOC dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar. Namun kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia Belanda. Sejak zaman Hindia Belanda, peraturan hari kerja pasar pun tak berlaku lagi, hingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski telanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.

Di zaman Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 inilah banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Pasar Baru dan Pasar Glodok. Pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke-20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.

Sejak awal tahun 1980, Pemerintah DKI Jakarta gencar membangun pusat-pusat perbelanjaan modern, atau biasa yang dikenal dengan mal dan plaza. Saat ini Jakarta merupakan salah satu kota di Asia yang banyak memiliki pusat perbelanjaan.[50] Beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta memiliki luas yang cukup besar (lebih dari 100.000 m2). Di pusat-pusat perbelanjaan tersebut hadir berbagai waralaba internasional seperti Starbucks, Sogo, jaringan restoran siap saji McDonalds. Selain itu, perusahaan-perusahaan waralaba nasional juga memenuhi ruang pusat-pusat perbelanjaan tersebut, seperti Es Teler 77, J.Co dan Bakmie Gajah Mada.

Di samping pusat-pusat perbelanjaan mewah, Jakarta juga memiliki banyak pasar-pasar tradisional dan pusat perdagangan grosir antara lain ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang. Selain itu, terdapat pula hypermarket yang menjadi tren belanja kalangan menengah di Jakarta, antara lain Carrefour, Hypermart, Giant, Lotte Mart, dan Ranch Market. Untuk lingkungan yang lebih kecil, tersedia pula pusat belanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau, seperti Indomaret dan Alfamart. Di Jakarta terdapat pula pasar yang menjual barang-barang unik dan antik, seperti di Pasar Surabaya dan Pasar Rawabening.
Beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta adalah:
Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
Jakarta Pusat

    Grand Indonesia, merupakan salah satu mal terluas dan paling prestisius di Indonesia. Mal ini terbagi menjadi dua distrik, yaitu West Mall dan East Mall. Mal yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat ini, memiliki luas 250.000 m2, dan menjadi tempat bagi merek-merek papan atas, seperti Zara, Louis Vuitton, Marks & Spencer, Chanel, Burberry, Forever21, GAP, Gucci, Guess, Polo, dan Samuel & Kevin. Termasuk Toko Buku Gramedia. Di bagian bawah pusat perbelanjaan ini terdapat berbagai macam restoran yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
    Plaza Indonesia, terletak di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Dengan luas sekitar 42.540 m2, mall ini pernah menjadi tempat pertama berdirinya Sogo Department Store Indonesia, namun telah ditutup sejak tahun 2009. Di mall ini terdapat Debenhams Department Store, Louis Vuitton, dan The Food Hall. Mal ini dulunya terintergrasi dengan EX Plaza (sekarang tutup), Grand Hyatt Hotel Jakarta, The Plaza Office Tower, The Keraton Hyatt Residence, dan Kedutaan Besar Jepang.
    Plaza Senayan, merupakan mal besar di Jakarta yang terletak di Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan. Mall ini memiliki luas 130.500 m2. Di mall ini terdapat sejumlah department store kelas menengah ke atas seperti Sogo Department Store dan Metro Department Store. Di mall ini juga terdapat toko buku yang terkenal di dunia, yakni Kinokuniya. Di bagian atrium mall ini terdapat sebuah jam raksasa buatan Seiko, Jepang. Jam ini terdiri dari 6 patung pemusik, setiap patung memainkan alat musik yang berbeda, yang dimainkan setiap satu jam sekali.
    Senayan City, terletak di Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan. Mall ini terletak berseberangan dengan Plaza Senayan dan berdekatan dengan Gelora Bung Karno. Mall ini memiliki luas 68.000 m2. Di atas mall ini terdapat menara kantor stasiun televisi SCTV.
    Jakarta Convention Center, terletak di kompleks olahraga Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jakarta Convention Center memiliki balai yang memiliki 5.000 tempat duduk, dan juga balai sidang seluas 3.921 m². JCC memiliki 13 ruangan pertemuan dengan berbagai ukuran. JCC terhubung dengan The Sultan Hotel and Residence melalui terowongan bawah tanah.

Jakarta Barat
Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat.

    Central Park Mall, terletak di Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Mall ini memiliki luas 167.000 m2. Desain mal ini meniru gaya unsur alam. Di mall ini terdapat sebuah food court, Sogo Department Store, Carrefour, dan CGV blitz. Mall ini terletak di kawasan Podomoro City yang dikembangkan oleh Agung Podomoro.
    Mal Taman Anggrek, terletak di Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Dengan luas sekitar 130.000 m2, pusat perbelanjaan ini menyediakan lapangan ski indoor yang terbesar di Asia Tenggara.
    Mall Ciputra Jakarta, berada di lokasi yang sangat strategis, yakni berada di depan jalan tol dan diapit oleh 2 universitas tekenal. Mall ini terletak di Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Mall ini memiliki luas 80.000 m2. Diatas mall ini terdapat Hotel Ciputra Jakarta. Di mall ini terdapat Matahari Department Store dan Hero Supermarket.

Jakarta Utara

    Mal Artha Gading, merupakan salah satu mal yang paling unik di Jakarta. Konsep interior mall ini meniru gaya sejarah Jalur Sutera. Mall ini memiliki 7 buah atrium, yakni atrium Nusantara, China, India, Persia, Italia, Paris, dan Millenium. Mal ini memiliki luas 270.000 m2. Di mall ini terdapat Ace Hardware & Index, Diamond Supermarket, Electronic City, IT Center, Amazone, Artha Gading XXI dan lain lain.
    Mal Kelapa Gading, terletak di Jalan Kelapa Gading Boulevard, Jakarta Utara. Dengan luas mencapai 147.000 m2, mal ini memiliki food court dan pusat mode terlengkap di Jakarta.
    Emporium Pluit Mall, terletak di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara. Dengan luas 61.243 m2, mall ini memiliki Sogo Department Store, Carrefour, dan anchor tenant lainnya.
    Mall of Indonesia, terletak di Jalan Boulevard Barat No.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara. , mall ini memiliki Gramedia, Carrefour, dan anchor tenant lainnya.

Jakarta Selatan

    Pondok Indah Mall, terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mall ini terdiri dari 2 bangunan utama yakni Pondok Indah Mall I dan II. Pondok Indah Mall II adalah mall terlengkap untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta Selatan. Di mall II ini terdapat Sogo Department Store, Metro Department Store, dan banyak tenant besar lainnya.
    Pacific Place Jakarta, terletak di kawasan SCBD. Di atas mall ini terdapat Ritz Carlton Hotel Pacific Place dan dua menara Ritz Carlton Residence. Di mall ini terdapat Metro, Kidzania, CGV blitz, Kem Chicks, dan tenant lainnya.
    Cilandak Town Square, terletak di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Mall ini terkenal sebagai pusat hiburan di Jakarta Selatan. Di mal ini terdapat banyak restoran, lounge, dan cafe.

Jakarta Timur

    Cibubur Junction, terletak di Ciracas, Jakarta Timur. Mall ini memiliki luas 31.987 m2. Di mall ini terdapat Hypermart, Matahari Department Store, Cinema 21, Karisma Book Store, dan Timezone.

Kebudayaan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Suku Betawi

Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.

Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan yaitu Bahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.

Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng, dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik[51] yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.

Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Baha_____________SERVICE BATERAI FORKLIFT NICHIYU-FB20 SERVICE BATERAI FORKLIFT CROWN-RR3200 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FB20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FB15 SERVICE BATERAI FORKLIFT BT-2000 SERVICE BATERAI FORKLIFT SUMITOMO-FB18 SERVICE BATERAI FORKLIFT JUNGHENDRIK
SERVICE BATERAI FORKLIFT CAT-DP20 SERVICE BATERAI FORKLIFT MITSUBISHI-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TOYOTA-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT TCM-FD20
SERVICE BATERAI FORKLIFT KOMATSU-FD25 SERVICE BATERAI FORKLIFT DOSSAN-FD20 08988355598
sa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Melayu dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.

Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, Inggris dan Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.

Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama di kalangan pebisnis Tionghoa.
Makanan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masakan Betawi

Jakarta merupakan kota internasional yang banyak menyajikan makanan khas dari seluruh dunia. Di wilayah-wilayah yang banyak didiami oleh para ekspatriat asing, seperti di daerah Menteng, Kemang, Pondok Indah, dan daerah pusat bisnis Jakarta, tidak sulit untuk menjumpai makanan-makanan khas asal Eropa, China, Jepang dan Korea. Makanan-makanan ini biasanya dijual dalam restoran-restoran mewah.

Di Jakarta, dan seperti kota-kota lainnya di Indonesia, Rumah Makan Padang merupakan restoran yang paling banyak dijumpai. Hampir di setiap sudut kota, dengan mudahnya dijumpai rumah makan yang manyajikan masakan asal Minangkabau ini. Selain Masakan Minang, Jakarta juga memiliki makanan khasnya. Yang paling terkenal adalah Kerak Telor, Soto Betawi, Kue Ape, Roti Buaya, Combro, dan Nasi Uduk. Sebagai tempat bermukimnya berbagai etnis di Indonesia, di sini juga bisa ditemukan berbagai macam makanan tradisional dari daerah lainnya, seperti Rawon, Rujak Cingur, dan Kupang Lontong. Di Jakarta juga terdapat Warung Tegal jumlahnya ada lebih dari 34.000 warung di Jabodetabek.[52]
Olahraga
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Olahraga
Stadion Gelora Bung Karno pada acara AFC Cup 2007.

Sejak masa Presiden Soekarno hingga saat ini, Jakarta sering menjadi tempat penyelenggaraan event-event olahraga berskala internasional, di antaranya pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962, Piala Asia pada tahun 2007 dan beberapa kali menjadi tuan rumah Pesta Olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan Sea Games. Mayoritas masyarakat Jakarta gemar berolahraga. Sepak bola merupakan cabang permainan yang banyak diminati masyarakat, di samping bulu tangkis, bola voli, dan bola basket. Jakarta memiliki beberapa klub sepak bola profesional. Diantaranya Persija Jakarta yang saat ini berkompetisi di Liga Super Indonesia 2015 dan Persitara Jakarta Utara, yang saat ini ikut berlaga di kompetisi Liga Nusantara 2015.

Tempat-tempat olahraga di Jakarta antara lain: Gelora Bung Karno Senayan di Jakarta Pusat; Stadion Lebak Bulus, GOR Bulungan, Lapangan Golf Pondok Indah, Lapangan Golf Matoa, dan GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan di Jakarta Selatan; Stadion Tugu, Stadion Kamal, Gedung Basket Kelapa Gading, Lapangan Golf Ancol, dan Sports Mall Kelapa Gading di Jakarta Utara; Stadion Bea Cukai Rawa Mangun, Lapangan Golf Rawa Mangun, Pacuan Kuda Pulo Mas, dan Gedung Senam DKI Radin Inten di Jakarta Timur.
Media
Surat kabar

Daerah Khusus Ibukota Jakarta memiliki beberapa surat kabar di antara:
Nama     Jenis     Perusahaan     Bahasa
Koran Sindo     Nasional/Ibu kota     MNC Media/Sindo Media     Indonesia
Suara Pembaruan     BeritaSatu Media Holdings
Investor Daily
Sinar Harapan     Sinar Harapan
Republika     Mahaka Media
Kompas     Kompas Gramedia
Warta Kota
Bisnis Indonesia     Jurnalindo Aksara Grafika
Media Indonesia     Media Group
Rakyat Merdeka     Grup Jawa Pos
Indo Pos
Suara Karya     Suara Rakyat
Jurnal Nasional     Media Nusa Pradana
Koran Tempo     Tempo Media
Pos Kota     POLDA Metro Jaya
Koran Jakarta     Berita Nusantara
The Jakarta Post     Kompas Gramedia     Inggris
Jakarta Globe     BeritaSatu Media Holdings
Indonesia Shang Bao     Jurnalindo Aksara Grafika     Mandarin
International Daily News     Grup Jawa Pos
Harian Jakarta Shimbun     Bina Komunika Asiatama     Jepang
Stasiun televisi
Berlangganan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga memiliki beberapa stasiun televisi berlangganan seperti:

    BiG TV
    First Media
    Groovia TV/UseeTV
    Innovate
    MNC Sky Vision (Indovision, Top TV dan OkeVision)
    K-Vision
    Max3
    Nexmedia
    OrangeTV
    Skynindo
    TransVision
    Topas TV
    viva+

Stasiun radio

Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga memiliki beberapa terdiri dari 100-stasiun radio bersiaran ibu kota seperti:
Frekuensi     Signal     Nama     Stasiun
576 KHz     AM     Radio Vineyard Indonesia   
702 KHz     Tona   
756-KHz     Radio Rodja   
792 KHz     Suara As Syafiyah   
810 KHz     Buana Komunika   
828 KHz     Berita Klasik   
835 KHz     Muslim Jakarta Radio   
837 KHz     Garis Visi   
864 KHz     Suara Jakarta   
882 KHz     Pelangi Nusantara   
900 KHz     Sinda Jaya   
910 KHz     Radio Jakarta Alternative Station   
999 KHz     Pro 3 RRI     Radio Republik Indonesia
1332 KHz     Pro 4 RRI     Radio Republik Indonesia
87.6 MHz     FM     Hard Rock FM     MRA Media Group
88.0 MHz     Mustang FM     Radio Ramako Group
88.4 MHz     Global Radio     Media Nusantara Citra/MNC Networks
88.8 MHz     Pro 3 RRI     Radio Republik Indonesia
89.2 MHz     Green Radio   
89.6 MHz     I-Radio     MRA Media Group
90.0 MHz     Elshinta Radio     Elshinta Media
90.4 MHz     Cosmopolitan FM     MRA Media Group
90.8 MHz     OZ Radio     OZ Radio Networks
91.2 MHz     Pro 1 RRI     Radio Republik Indonesia
91.6 MHz     Indika FM     Indika Multimedia
92.0 MHz     Sonora FM     Kompas Gramedia
92.4 MHz     PASFM   
92.8 MHz     Pro 4 RRI     Radio Republik Indonesia
93.9 MHz     Mersi FM   
94.3 MHz     Women Radio   
94.7 MHz     UFM   
95.1 MHz     Kis FM     Radio Ramako Group
95.5 MHz     RASFM Jakarta   
95.9 MHz     Smart FM     Kompas Gramedia
96.3 MHz     RPK FM   
96.7 MHz     Hitz FM     Indika Multimedia
97.1 MHz     Radio Dangdut Indonesia     Media Nusantara Citra/MNC Networks
97.5 MHz     Motion Radio Jakarta     Kompas Gramedia
97.9 MHz     FeMale Radio     Masima Media
98.3 MHz     Cakrawala FM   
98.7 MHz     Gen FM     Mahaka Media
99.1 MHz     Delta FM     Masima Media
99.5 MHz     Smooth     MPG Media
99.9 MHz     Virgin Radio     MPG Media
100.6 MHz     Heartline FM     Heartline Network
101.0 MHz     Jak FM     Mahaka Media
101.4 MHz     Trax FM     MRA Media Group
101.8 MHz     Bahana FM     Sinar Mas Group (PT Mega Media Indonesia)
102.2 MHz     Prambors
102.6 MHz     Camajaya FM   
103.0 MHz     Pop FM   
103.4 MHz     DFM   
103.8 MHz     Brava FM     MRA Media Group
104.2 MHz     MS Tri FM   
104.6 MHz     Sindo Trijaya FM     Media Nusantara Citra/MNC Networks/Sindo Media
105.0 MHz     Pro 2 RRI     Radio Republik Indonesia
105.4 MHz     CBB FM   
105.8 MHz     Lite FM     Radio Ramako Group
106.2 MHz     Bens Radio   
106.6 MHz     Radio V     Media Nusantara Citra/MNC Networks
107.5 MHz     Radio Music City (Jakarta Hits Music)   
107.8 MHz     Radio Kepolisian Jakarta     POLDA Metro Jaya
Musik dan Hiburan

Jakarta banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Jakarta antara lain Elovii, Vierratale, Cherrybelle, Teenebelle, Duo Anggrek, Be5t, Blink, JKT48 dan Gamaliel, Audrey, Cantika. Penyanyi dari Jakarta antara lain: Devy Berlian, Mikha Tambayong, Raisa Andriana, Widy Soediro Nichlany, Angelica Martha Pieters, Djenar Maesa Ayu, Gita Gutawa, Agnes Monica, Anggun Cipta Sasmi, Nikita Willy, Shireen Sungkar, Marsha Aruan, Maudy Ayunda, Dhea Annisa, Kesha Ratuliu, Dhea Ananda, Kamasean Matthews, Nia Daniati, Rachel Amanda, Christine Panjaitan, Ria Irawan, Audy Item, Terryana Fatiah, Ardina Rasti, Andania Suri, Tasya Kamila, Amara, Novita Dewi Marpaung, Fatin Shidqia Lubis, Melinda, Shena Malsiana, Ashanty, Anggie Rassly, Michelle Meriem, Sherin Nindi Putri dan Yunita Siregar.
Kota kembar

Asia

     Jepang Tokyo[53]
     Republik Rakyat Tiongkok Beijing[54][55]
     Republik Rakyat Tiongkok Shanghai[56]
    Bendera Korea Selatan Seoul, South Korea[57][55][58][59]
     Republik Demokratik Rakyat Korea Pyongyang[60]
     Thailand Bangkok[60]
     Vietnam Hanoi[60]
     Pakistan Islamabad[60][56]
     Arab Saudi Jeddah[60][56]

      

Eropa

     Belanda Rotterdam[61][62][60]
     Jerman Berlin[63][64]
     Perancis Paris[60][56]
     Rusia Moscow[56]
     Hongaria Budapest[65][56]
     Yunani Athens[60]
     Turki Istanbul[60]

      

Afrika

     Mesir Cairo[66][60][56]
     Maroko Casablanca[67][68][56]

      

Amerika dan Oseania

     Amerika Serikat Los Angeles[69][70]
     Australia Sydney[56]


Masakan
Makanan

    Asinan Betawi
    Soto Betawi
    Gabus pucung
    Sayur babanci
    Sayur godog
    Sayur besan (Telubuk sayur pemersatu)
    Ayam sampyok
    Sambelan lengkio
    Soto tangkar
    Soto mie
    Pecak tembang
    Bandeng pesmol
    Nasi kebuli
    Nasi uduk
    Nasi ulam

Minuman

    Es selendang mayang
    Es goyang

Kue/Makanan Ringan

    Kue cucur
    Kue rangi
    Kue talam
    Kue kelen
    Sengkulun
    Putu mayang
    Andepite
    Sagon
    Kue ape
    Kue cente manis
    Kue pepe
    Kue dongkal
    Rujak penganten

Oleh-Oleh

    Kerak telor
    Kue geplak
    Roti buaya[71]
    Kue kembang goyang
    Dodol betawi
    Bir pletok

Permasalahan
Banjir merupakan masalah berkepanjangan yang terus melanda Jakarta.
Sosial

Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk di atas 10 juta, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan. Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta. Kemacetan lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup individualistik juga menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak partisipatif dan tidak humanis menyisakan ruang-ruang sisa yang mengundang tindak laku kriminal. Penggusuran kampung miskin dan penggusuran lahan usaha informal oleh pemerintah DKI adalah penyebab aktif kemiskinan di DKI.

Jumlah pendatang di Jakarta (2002-2005):
Tahun     Eksodus     Influks     Perbedaan
2002     2.643.273     2.874.801     231.528
2003     2.816.384     3.021.214     204.830
2004     2.213.812     2.404.168     190.356
2005      ?         200.000-250.000*

Catatan: * perkiraan
Sumber: Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
Banjir
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Banjir Kanal Jakarta

Pembangunan tanpa kendali di wilayah hilir, penyimpangan peruntukan lahan kota, dan penurunan tanah akibat eksploitasi air oleh industri, menyebabkan turunnya kapasitas penyaluran air sistem sungai, yang menyebabkan terjadinya banjir besar di Jakarta.

Tata ruang kota yang sering berubah-ubah, menyebabkan polusi udara dan banjir sulit dikendalikan. Walaupun pemerintah telah menetapkan wilayah selatan Jakarta sebagai daerah resapan air, namun ketentuan tersebut sering dilanggar dengan terus dibangunnya perumahan serta pusat bisnis baru. Beberapa wilayah yang diperuntukkan untuk permukiman, banyak yang beralih fungsi menjadi tempat komersial.

Untuk memperbaiki keadaan, Jakarta membangun dua banjir kanal, yaitu Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Timur mengalihkan air dari kali Cipinang ke arah timur, melalui daerah Pondok Bambu, Pondok Kopi, Cakung, sampai Cilincing. Sedangkan Banjir Kanal Barat yang telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, mengaliri air melalui Karet, Tanahabang, sampai Angke. Selain itu Jakarta juga memiliki dua drainase, yaitu Cakung Drain dan Cengkareng Drain.
Lihat pula

    Megapolitan
    Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman
    Jabotabek
    Jagorawi
    Pekan Raya Jakarta
    Menara Jakarta
    Daftar bangunan dan struktur tertinggi di Jakarta
    Daerah di Jakarta
    Sunda Kelapa
    Kerajaan Sunda

Referensi

    ^ a b Suryodiningrat, Meidyatama (22 June 2007). "Jakarta: A city we learn to love but never to like". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2008. Kesalahan pengutipan: Invalid <ref> tag; name "Jakartapost" defined multiple times with different content
    ^ a b "Travel Indonesia Guide – How to appreciate the 'Big Durian' Jakarta". Worldstepper-daworldisntenough.blogspot.com. 8 April 2008. Diakses tanggal 27 April 2010. Kesalahan pengutipan: Invalid <ref> tag; name "worldstepper-daworldisntenough.blogspot.com" defined multiple times with different content
    ^ "A Day in J-Town". Jetstar Magazine. April 2012. Diakses tanggal 2 January 2013.
    ^ "GEOGRAFIS JAKARTA". jakarta.go.id. 1 Januari 2008. Diakses tanggal 12 April 2016.
    ^ a b BPS: Jakarta Dalam Angka [1], diakses pada 12 Agustus 2015
    ^ a b jakarta.go.id: APBD
    ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. ISBN 9812302123.
    ^ a b Sensus Penduduk 2010. Biro Pusat Statistik
    ^ (Inggris) "A Day in J-Town". Jetstar Magazine. April 2012. Diakses tanggal 2 Januari 2013.
    ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kependudukan_DKI_2011
    ^ Thee Liang Gie; Sejarah Pemerintahan Kota Djakarta, Jakarta: Kotapraja Djakarta Raja, 1958, hal. 83.
    ^ ".. Xacatara por outro nome Caravam ..", Barros, Da Asia decada IV, liv. 1, Cap XII, hlm. 77, dalam laman web Rushdy Hoesein, Sejarah Hari Lahirnya Kota Jakarta, 6 Juni 2007. Diakses 22 September 2011.
    ^ T.B.G. jilid 19 tahun 1870, hal. 393, dalam Slamet Muljana, Sriwijaya, hal. 72. LKiS, 2006. ISBN 979-8451-62-7. Diakses 22 September 2011.
    ^ Titik Pudjiastuti, (2007), Perang, dagang, persahabatan: surat-surat Sultan Banten, Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-650-8.
    ^ Jaketra, Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, www.jakarta.go.id, © 1995 - 2011 Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta, Diakses 23 September 2011.
    ^ Rushdy Hoesein, Sejarah Hari Lahirnya Kota Jakarta, 6 Juni 2007. Diakses 22 September 2011.
    ^ Djulianto Susantio, Pendirian Jakarta dan Pangeran Jayakarta, hurahura.wordpress.com, 1 Maret 2010. Diakses 22 September 2011.
    ^ Wijayakusuma, H.M. Hembing. Pembantaian Massal 1740, Tragedi Berdarah Angke. Pustaka Populer Obor.
    ^ Alwi Shahab, Koran Republika, 1 Desember 2007
    ^ Jakarta 1960-an: Kenangan Semasa Mahasiswa, Firman Lubis, Masuo Jakarta, 2008 ISBN 979-3731-46-X
    ^ Jakarta Kini
    ^ [2]
    ^ http://www.beritasatu.com Lampau Target, Transaksi BEI Naik 43%
    ^ bps.go.id BPS Provinsi DKI Jakarta
    ^ kontan.co.id Pertumbuhan Hunian Mewah Jakarta Tertinggi Dunia
    ^ http://www.investor.co.id Pertumbuhan Pencakar Langit Jakarta 87,5%
    ^ sindonews.com Rasio Jalan di Jakarta baru 6,2 persen
    ^ Rumahku.com Indonesia Hadapi Masalah Air Bersih, Apa Solusinya?
    ^ Data pemerintahan tidak ikut menghitung data kependudukan kecamatan Pesanggrahan dan Cilandak di Jakarta Selatan. Kedua kecamatan ini penduduknya adalah 300.000 jiwa atau sekitar 4 % penduduk Jakarta. Data ini tidak mencatat para penganut agama Kong Hu Cu
    ^ Data Robert Cribb, Historical Atlas of Indonesia (2000:47-51)
    ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
    ^ a b c Lance Castles, Profil Etnik Jakarta, Masup Jakarta, 2007
    ^ http://nasional.news.viva.co.id/news/read/515679-kenaikan-jumlah-pemudik-asal-jateng-tahun-ini-paling-tinggi/
    ^ http://hubdat.dephub.go.id/berita/1348-279-juta-penduduk-akan-melakukan-mudik-lebaran-2014/
    ^ Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage: Volume 3, Yayasan Untuk Indonesia, Jakarta Raya (Indonesia), 2005
    ^ Nederlandsch Indie, Departement van Economischezaken, Volkstelling 1930 Vol. I, Batavia, 1935
    ^ Sensus Penduduk Tahun 2000
    ^ Turner, Peter (1997). Java (1st edition ed.). Melbourne: Lonely Planet Publications. pp. p. 37. ISBN 0-86442-314-4.
    ^ "Jakarta: When to Go". Lonely Planet. Lonely Planet Publications. 2008. Diakses tanggal 2008-10-06.
    ^ "INDONESIA - HALIM PERDANAKUS". Centro de Investigaciones Fitosociológicas. Diakses tanggal 26 June 2016.
    ^ "STATIONSNUMMER 96745" (PDF). Ministry of Energy, Utilities and Climate. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 Januari 2013. Diakses tanggal 26 Juni 2016.
    ^ "Taman Medan Merdeka (Indonesian)". Dartmouth deskominfomas. Jakarta.go.id.
    ^ "Taman Suropati (Indonesian)". deskominfomas. Jakarta.go.id.
    ^ "Taman Lapangan Banteng (Indonesian)". deskominfomas. Jakarta.go.id.
    ^ a b Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
    ^ [3]
    ^ Pimpinan DPRD DKI Jakarta dilantik
    ^ "Ibukota Negara Monumental (Indonesian)".
    ^ http://www.jakarta.go.id Situs Resmi Pemerintah DKI Jakarta
    ^ Jakarta Malls and Shopping Centers - Luxury shopping in Indonesia
    ^ Three Old Sundanese Poems. KITLV Press. 2007.
    ^ http://news.okezone.com/read/2010/12/06/338/400401/34-725-warteg-bertebaran-di-jabodetabe//
    ^ "Sister Cities (States) of Tokyo - Tokyo Metropolitan Government". metro.tokyo.jp. 2016-06-11. Diakses tanggal 2016-06-11.
    ^ "Sister Cities". Beijing Municipal Government. Diakses tanggal 23 June 2009.
    ^ a b "Weekly 5: Jakarta's sister cities". The Jakarta Post. 6 March 2015.
    ^ a b c d e f g h i "KONI DKI Jalin Kerja Sama "Sister City" dengan 21 Kota Dunia". Beruta Satu (dalam Indonesian). 26 June 2014.
    ^ Seoul Metropolitan Government. "Seoul sister cities & MOU cities".
    ^ "International Cooperation: Sister Cities". Seoul Metropolitan Government. www.seoul.go.kr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 December 2007. Diakses tanggal 26 January 2008.
    ^ "Seoul -Sister Cities [via WayBackMachine]". Seoul Metropolitan Government (archived 2012-04-25). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2012. Diakses tanggal 23 August 2013.
    ^ a b c d e f g h i j LB Ciputri Hutabarat (12 February 2016). "Ahok Berencana Kunjungi Pyongyang". MetroTV News (dalam Indonesian).
    ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NESO
    ^ "ROTTERDAM: EEN STERKINTERNATIONAAL MERK" (PDF) (PDF) (dalam Dutch). Rotterdam, The Netherlands: City of Rotterdam. 2008. p. 37. Diakses tanggal 20 March 2015.
    ^ "Berlin – City Partnerships". Der Regierende Bürgermeister Berlin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2013. Diakses tanggal 17 September 2013.
    ^ "JAKARTA BERLIN ART FESTIVAL 2014: BRINGING JAKARTA’S MULTICULTURALISM TO BERLIN". Indonesian Embassy in Berlin. 14 November 2014.
    ^ "The Jakarta Post - Hungarian envoy builds new links with RI". The Jakarta Post.
    ^ "DKI-Kairo Jalin Kerjasama Sister City". Jakarta.go.id (dalam Indonesian). 28 January 2016.
    ^ Veeramalla Anjaiah (30 July 2009). "Morocco seeks to boost business ties with RI: Envoy". The Jakarta Post. Diakses tanggal 14 June 2013.
    ^ Aulia Bintang Pratama (26 January 2016). "Ahok Kesulitan Kunjungi 21 "Sister City" Jakarta". CNN Indonesia (dalam Indonesian).
    ^ "Sister Cities of Los Angeles". Diakses tanggal 18 December 2009.
    ^ "Jakarta - Indonesia". LOS ANGELES - JAKARTA SISTER CITY.
    ^ "Roti Buaya" : [4]

Pranala luar
Ikon portal     Portal Indonesia
    Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Jakarta

    (Indonesia) Situs web resmi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    (Indonesia) Situs Dinas Pariwisata DKI Jakarta
    (Indonesia) Situs Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI
    (Indonesia) Profil Demografi Jakarta
    (Indonesia) Profil Ekonomi Jakarta
    (Indonesia) Profil Wisata Jakarta
    (Indonesia) Ekonomi Regional Jakarta
    (Indonesia) Statistik Regional Jakarta
    (Indonesia) Informasi rute angkutan umum di DKI Jakarta
    (Indonesia) Situs web resmi Pariwisata Indonesia

(Indonesia) Situs Media Jakarta
    Banten
Laut Jawa     Laut Jawa     Laut Jawa   
Banten         Jawa Barat
      DKI Jakarta     
Banten     Jawa Barat     Jawa Barat
[tampilkan]

    l b s

Daerah Khusus Ibukota Jakarta
[tampilkan]

    l b s

Angkutan Umum di Jakarta

    l b s

  
Kota-kota besar di Indonesia
      Kota     Provinsi     Populasi                 Kota     Provinsi     Populasi
1     Jakarta     DKI Jakarta     9.607.787     Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta     7     Makassar     Sulawesi Selatan     1.338.663
2     Surabaya     Jawa Timur     2.765.487     8     Batam     Kepulauan Riau     944.285
3     Bandung     Jawa Barat     2.394.873     9     Pekanbaru     Riau     897.767
4     Medan     Sumatera Utara     2.097.610     10     Bandar Lampung     Lampung     881.801
5     Semarang     Jawa Tengah     1.773.905     11     Padang     Sumatera Barat     833.562
6     Palembang     Sumatera Selatan     1.455.284     12     Malang     Jawa Timur     820.243
Sumber: Sensus Penduduk 2010 (tidak termasuk kota satelit)
[tampilkan]

    l b s

Provinsi di Indonesia Bendera Indonesia
[tampilkan]

    l b s

Ibu kota negara di Asia
[tampilkan]

    l b s

50 wilayah urban terpadat di dunia
[tampilkan]

    l b s

Topik mengenai Jawa

Koordinat: 6,183333°LS 106,833333°BT
Kategori:

    Artikel lisanIbu kota negara di AsiaJakartaGeografi Sunda

Menu navigasi

    Belum masuk log
    Pembicaraan
    Kontribusi
    Buat akun baru
    Masuk log

    Halaman
    Pembicaraan

    Baca
    Lihat sumber
    Versi terdahulu

Pencarian

    Halaman Utama
    Perubahan terbaru
    Peristiwa terkini
    Halaman baru
    Halaman sembarang

Komunitas

    Warung Kopi
    Portal komunitas
    Bantuan

Wikipedia

    Tentang Wikipedia
    Pancapilar
    Kebijakan
    Menyumbang
    Hubungi kami
    Bak pasir

Bagikan

    Facebook
    Twitter
    Google+

Cetak/ekspor

    Buat buku
    Unduh versi PDF
    Versi cetak

Dalam proyek lain

    Wikimedia Commons

Perkakas

    Pranala balik
    Perubahan terkait
    Halaman istimewa
    Pranala permanen
    Informasi halaman
    Item di Wikidata
    Kutip halaman ini
    Pranala menurut ID

Bahasa lain

    Acèh
    Deutsch
    English
    Basa Jawa
    Basa Banyumasan
    Baso Minangkabau
    Bahasa Melayu
    Basa Sunda
    ??

Sunting interwiki

    Halaman ini terakhir diubah pada 16 September 2016, pukul 07.38.
    Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

    Kebijakan privasi
    Tentang Wikipedia
    Penyangkalan
    Pengembang
    Cookie statement
    Tampilan seluler

    Wikimedia Foundation  
    Powered by MediaWiki